Prosecutors' Problems in Wiretapping on Corruption Crimes Based on the Attorney General's Law
Abstract
The Attorney General's Office of the Republic of Indonesia plays a significant role in the enforcement of corruption crimes in Indonesia, as stipulated in Article 1 paragraph (1) of Law No. 11 of 2021 on Amendments to Law No. 16 of 2004 on the Attorney General's Office of the Republic of Indonesia. The role of prosecutors in conducting wiretapping becomes crucial in uncovering corruption offenses that harm the state. This research aims to examine the role of prosecutors in conducting wiretapping in corruption cases from the perspective of the Law on the Attorney General's Office of the Republic of Indonesia and whether the implementation of wiretapping in corruption cases is in accordance with the law. A doctrinal research method is employed in this study, collecting and analyzing relevant literature related to the research problem. The findings of this study indicate that the role of prosecutors in uncovering corruption crimes through wiretapping and other authorized providers, with court approval, and the implementation of wiretapping in corruption cases are not in violation of the law. The results of this research are expected to serve as a reference for the Attorney General's Office of the Republic of Indonesia in enhancing the effectiveness of handling corruption crimes through wiretapping, thereby improving the effectiveness of anti-corruption efforts and protecting the interests of the state.
References
Djafar, Wahyudi. Protecting Privacy Rights from Wiretapping. DIakses di The Jakarta Post pada tanggal 12 Juli 2023.
Eddy OS Hiariej, 2009, Penyadapan Dalam Hukum Pidana, kompas, https://antikorupsi.org/id/article/penyadapan-dalam-hukum-pidana.
Ferry, S. 2017. Eksistensi Kejaksaan Tinggi Aceh dalam Melakukan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Korupsi. “Kanun Jurnal Ilmu Hukum”. 1(1).
Hale, A., & Edwards, J. 2006. "Getting its Taped" dalam Computer and Communications Law Review.
Iranugraha, Septa. 2023. Kewenangan Jaksa Dalam Melakukan Penyadapan Pada Tindakan Pidana Korupsi Berdasarkan Undang-Undang Kejaksaan RI. Skripsi. Indralayu: Universitas Sriwijaya
Irwan, M. (2021, October). Wiretapping Authority of Public Prosecutors Regarding the Executions of Court Decisions. In Proceedings From The 1st International Conference On Law And Human Rights Iclhr.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Buku Kesatu. Diakses pada 12 Juli 2023.
Koto, I. 2021. Kewenangan Jaksa Dalam Melakukan Penggabungan Perkara Korupsi Dan Money Laundering (Studi Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara),” Jurnal Kajian Hukum. 2(2).
Kristiani dan Yopi Gunawan. 2013. Sekelumit Tentang Penyadapan dalam hukum positif di Indonesia, Bandung: Nusa Auliam.
Louise, A. dan Citra Amira Z. 2015. Kekuatan Pembuktian Dari Tindakan Penyadapan Pada Proses Penyidikan Dalam Perkara Pidana. Jurnal Verstek. 3(2).
Mardjono, Reksodiputro, Pembaharuan Hukum Pidana, Jakarta: UI Press, 1995.
Peraturan Jaksa Agung No. PER-046/A/JA/12/2011 Tentang SOP Terintegrasi Dalam Penanganan Perkara di Lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia. Diakses pada 11 Juni 2023.
Reda Menthovani. 2015. Penyadapan Vs. Privasi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Satriyo, R. 1991. Peranan Jaksa Dalam Pelaksanaan Peradilan Pidana Di Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan Universitas Indonesia. 21(1): 17-24.
Syaifulloh, A. 2019. Peran Kejaksaan Dalam Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi. “Indonesian Journal of Criminal Law”. 1(1).
Syifa Fachrunisa, 2021. Penyadapan Sebagai Bentuk Upaya Paksa Dalam Hukum Acara Pidanadi Indonesia, “Jurnal Studi Hukum Pidana”. 1(1).
Syifa Fachrunisa. 2021 Penyadapan Sebagai Bentuk Upaya Paksa Dalam Hukum Acara Pidanadi Indonesia. “Jurnal Studi Hukum Pidana”. 1(1).
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Infromasi dan Transaksi Elektronik. Diakses tanggal 10 Juli 2023.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Diakses pada tanggal 12 Juli 2023.
Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi. Diakses tanggal 12 Juli 2023.
Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi. Diakses tanggal 12 Juli 2023.
Wahyuningsih, S. dan Sunaryo. 2017. The Role of Prosecutor Office In The Eradication Of Corruption Criminal Acts in Indonesia. Jurnal Pembaharuan Hukum. 4(2): 244-254.
Yohana Anggieta Sormin, Herry Liyus, dan Nys Arfa. 2021. Peranan Jaksa Dalam Melakukan Pengawasan Terhadap Narapidana yang Mendapat Pembebasan Bersyarat, “Pampas:Journal Of Criminal”. 2(3).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright for this article is retained by the author(s), with first publication rights granted to the journal. This is an open-access article distributed under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution license (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).